![]() |
Foto: Korban |
Dompu, NTB, -- SS --, Perampok berkedok depkolektor di kota bima kembali beraksi, mobil seorang pria asal desa soro, kecamatan kempo, kabupaten Dompu bernama Amrin (30) Dirampas. Jum'at(23/05/2025) sekitar pukul 17:00 WITA
Perampasan mobil New cary 1.5 FLD dengan nomor polisi EA 8027 MA terjadi didepan pom bensin Amahami kota bima. Selain mobilnya dirampas, Amrin juga sempat diancam akan dikeroyok jika tidak menyerahkan mobil miliknya itu
Saat diwawancarai oleh beberapa awak media di taman Dompu, Amrin menceritakan bahwa saat itu ia bersama salah satu kerabatnya menuju desa Sangiang, kecamatan Wera, kabupaten bima guna membeli kerbau. Setelah itu, ia kemudian bertolak ke kampung halamannya desa soro, kecamatan kempo, kabupaten Dompu dengan membawa 3 ekor kerbau
"Saya saat itu bersama salah satu kerabat, pergi ke Sangiang untuk membeli kerbau, lalu kami pulang dengan 3 ekor kerbau yang kami angkut menggunakan mobil tersebut," kata Amrin.
Sesampai di kota bima, Sambung Amrin, tepatnya di Depan pom bensin Amahami, ia tiba-tiba dihadang oleh sejumlah orang menggunakan mobil mewah dan beberapa sepeda motor, Salah satu dari mereka lalu menanyakan BPKB ke Amrin. Amrin dengan spontan menjawab bahwa orang kaya sekalipun tidak ada yang membawa BPKB kendaraanya kemana-mana, apalagi masyarakat sekelas dia
"Saya dihadang didepan Pom bensin, salah satu dari mereka kemudian menanyakan BPKB mobil ke saya. Karena spontan, saya lalu menjawab tidak ada orang yang membawa BPKB kendaraan kemana-mana, sekalipun dia orang kaya," kisah Amirin dengan nada jengkel.
Kata dia, karena jengkel mendengar jawaban Amrin, para preman berkedok depkolektor itu lalu menggeret paksa mobil beserta kerbau yang diangkut menuju tempat yang katanya sebagai kantor. Padahal, tempat itu menurut amrin merupakan kos-kosan. Meski demikian, Amrin tak menyerah, ia berupaya untuk mengajak para terduga perampok itu untuk menyelesaikan Masalah tersebut di polres kota bima. Namun, mereka tidak mau dan makin ngotot ingin merampas kendaraan pickup milik Amrin dengan alasan bahwa mobil itu bermasalah dan macet kredit. Disana Korban juga dimintai sejumlah uang dengan iming-iming akan diloloskan jika memenuhi rupiah yang mereka patok, itu diluar tunggakan mobil
"Saya dibawa ke kos-kosan yang katanya merupakan kantor pada preman itu. Disitu saya diancam serta digertak, jika tidak menyerahkan mobil, maka akan di pukul. Selain itu, mereka juga meminta uang berjumlah fantastis untuk meloloskan ia dari sita, katanya itu diluar tunggakan mobil," jelasnya.
Karena merasa diintimidasi, Amrin kemudian berusaha naik kembali ke kabin mobil dengan tujuan ingin melanjutkan perjalanan pulang. Namun, lagi-lagi para terduga perampok itu menghadang mobil bahkan sampai memukul-mukul mobil menggunakan tangan. Ketegangan itupun mengundang perhatian warga sekitar yang kemudian datang menegur agar tidak membuat kegaduhan dilingkungan mereka
Berkat itu, para preman kemudian menghendaki ajakan Amrin untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun miris, sesampai di SPKT polres Bima kota, oknum polisi justru menyalahkan Amrin yang menunggak pembayaran mobil tanpa melihat cara para preman itu berusaha merampas mobil yang merupakan hasil keringatnya
"Kami lalu menuju polres bima kota. Disana oknum anggota anggota polri justru menyalahkan saya karena menunggak pembayaran kredit mobil. Sedangkan cara para perampok berkedok preman itu justru terkesan mereka dukung," herannya.
Ia menjelaskan, karena terpojok, Amrin lalu dipaksa untuk menandatangani surat pernyataan dan diminta untuk meninggalkan kendaraannya di polres bima kota. Akibatnya, ia harus menyewa kendaraan lain untuk membawa kerbau yang mereka beli di Sangiang untuk kembali ke kecamatan kempo.
"Saya sampai sewa mobil lain untuk membawa kerbau itu, sedangkan mobil diamankan di polres," sebut Amrin.
Diakuinya, Mobil tersebut memang ada tunggakan satu tahun. Bukan tanpa alasan, Amrin yang merupakan pengusaha jual beli ternak mendapat musibah, ia ditipu oleh orang hingga bangkrut. Ia kemudian melaporkan musibah yang ia alami itu ke Diler tempat ia menjalankan kredit agar bisa dimaklumi
"Saya sudah berulang kali sampaikan ke Diler, bahwa saya mendapat musibah. Saya kemudian meminta pengertian mereka agar saya membayar semua cicilan setelah bisnis saya kembali lancar," Imbuhnya
Keberatan akibat ulah para preman bermodus depkolektor itu, Amrin secara resmi telah melaporkan kejadian itu ke Polres bima kota. Senin(26/05/2025)
Secara terpisah, Aminullah, SH selaku kuasa hukum korban meminta kepolisian segera melakukan penyelidikan dan meringkus para terduga pelaku. Ia mengaku akan terus mengawal kasus kliennya hingga tuntas
"Kami akan kawal, kami meminta agar polres bima kota segera melakukan penyelidikan dan menangkap para pelaku," tegas pengacara kondang asal Dompu itu. (Deden)
COMMENTS