![]() |
Foto; AY terduga Bandar besar di kabupaten Dompu |
Dompu, NTB , -- SS --, Operasi besar-besaran Sat resnarkoba Polres Dompu akhirnya menjebol pertahanan bandar narkoba yang selama ini licin dan sulit tersentuh. Bandar perempuan berinisial AY, yang telah lama menjadi target utama dalam peredaran narkotika di Dompu, akhirnya tumbang bersama kaki tangannya, ADR. Kedua pelaku yang selama ini dikenal sebagai pengendali besar di wilayah Kampung Rawan Narkoba Kelurahan Bali, Kecamatan Dompu, kali ini, tak lagi bisa menghindar dari jeratan hukum.
Operasi yang dipimpin langsung oleh Kasat Resnarkoba IPTU MUH. SOFYAN HIDAYAT, S.Sos bersama KBO Resnarkoba IPDA Sumaharto, membuktikan ketegasan Polres Dompu dalam memberantas narkoba. Penangkapan ini bukan sekadar pengungkapan biasa, tetapi menjadi pukulan telak bagi jaringan narkoba yang telah lama menguasai wilayah tersebut.
Penggerebekan dilakukan di dua lokasi yang saling terhubung, yaitu rumah ADR dan rumah AY. Tim yang telah menyusun strategi matang bergerak cepat setelah mendapatkan kepastian bahwa target berada di lokasi.
![]() |
Foto; Terduga ADR (Kaki tangan AY) |
Rumah ADR menjadi sasaran awal. Saat tim masuk, terduga yang menyadari kedatangan polisi langsung panik dan mencoba melarikan diri dengan naik ke plafon rumah. Namun, dalam usahanya kaburnya, ia terjatuh dan masih berusaha membuka jendela untuk melompat ke rumah AY. Polisi dengan sigap membekuknya sebelum berhasil kabur.
"Dari penggeledahan, ditemukan 24 klip sabu-sabu seberat 4,50 gram (netto) yang sempat ia buang ke atas plafon," kata sofyan.
Setelah memastikan tidak ada lagi barang bukti tersembunyi di lokasi pertama, tim langsung bergerak ke TKP kedua, yaitu rumah AY. Polisi menduga AY adalah dalang utama dalam peredaran narkoba di wilayah ini. Namun, saat penggerebekan, AY menggunakan taktik lama dengan berpura-pura sakit dan berbaring di tempat tidur.
Polisi yang sudah berpengalaman tidak tertipu oleh sandiwara tersebut. Penggeledahan tetap dilakukan dengan pengawasan ketat, hingga akhirnya ditemukan bungkusan sabu yang disembunyikan di antara dua kulkas di dapur dan barang bukti yang ditemukan dengan BB netto 0.18 gram.
"Meskipun AY mencoba berkelit dan tidak mengakui barang bukti tersebut miliknya, tapi tetap kami bawa bersama tiga orang lainnya yang berada di rumah saat penggerebekan," beber kasat.
Aksi penggerebekan ini mendapat atensi besar dari Kapolres Dompu, AKBP Zulkarnain, S.IK, yang turun langsung ke lokasi bersama Wakapolres Kompol Heru Windiarto, SH. Kehadiran petinggi Polres Dompu di TKP menjadi bukti keseriusan kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba di wilayahnya.
"Kami tidak akan memberi ruang bagi pelaku narkoba di Dompu. Jaringan mereka akan kami kejar hingga ke akar-akarnya. Kami juga meminta masyarakat untuk terus bekerja sama dan segera melaporkan jika melihat aktivitas mencurigakan terkait narkotika," tegas AKBP Zulkarnain.
Dari hasil pengungkapan ini, Sambung Kapolres, anggota berhasil menyita barang bukti yang cukup signifikan, yaitu:
- 16,07 gram sabu-sabu (brutto), 4,68 gram (netto)
- Dua dompet berisi puluhan klip sabu
- Uang tunai Rp 2.715.000
- Dua unit handphone iPhone
- Tiga pria yang turut diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut
"Jumlah dan cara penyimpanan barang bukti menunjukkan bahwa jaringan ini bukan pemain kecil. Mereka memiliki sistem yang rapi, dengan rumah AY dan ADR memiliki akses pintu tersembunyi yang memungkinkan peredaran narkoba berjalan mulus tanpa terdeteksi," sebutnya.
Jaringan yang Lama Dicari, Akhirnya Jebol!
Menurut penyelidikan awal, ADR berperan sebagai kaki tangan yang bertugas mengedarkan sabu dalam skala lebih kecil, sementara AY adalah bandar besar yang menjadi pengendali utama. Keberadaan pintu rahasia antara rumah mereka memperlihatkan bagaimana mereka telah lama menjalankan bisnis haram ini dengan strategi yang matang. Namun, secerdik apa pun mereka, kepiawaian tim gabungan Sat resnarkoba dan Timsus Berantas Narkoba Polres Dompu tetap mampu menumbangkan mereka.
Kini, AY dan ADR telah dibawa ke Polres Dompu untuk proses hukum lebih lanjut. Polisi juga tengah melakukan pengembangan untuk mengungkap jaringan yang lebih besar di balik mereka.
kapolres yang disinggung, Apakah mereka hanya bagian dari rantai kecil dalam jaringan narkoba yang lebih luas?
Kata dia, Yang jelas, dengan tertangkapnya dua tokoh kunci ini, peredaran narkoba di Dompu mengalami guncangan besar. Tapi perang belum selesai dan tidak ada tempat bagi narkoba di bumi nggahi rawi pahu
"Perang belum berakhir, dan akan terus lakukan pengejaran jaringan-jaringan yang lebih besar" Tutupnya. (Deden)
COMMENTS